MILEZONE.ID – Belahan Bumi Utara mengalami musim panas. Padahal, pada 6 Juli, Bumi berada pada titik terjauh dengan Matahari.
Diketahui, posisi Bumi terhadap Matahari akan berlangsung pada titik terdekat dan terjauh. Setiap tahunnya, Bumi berada pada jarak terdekat dengan Matahari yang disebut perihelion.
Pada 2023, perihelion terjadi pada Januari dengan jarak sejauh 0,98 AU. Sedangkan Bumi akan berada pada jarak terjauh dari Matahari yang disebut sebagai aphelion, yang terjadi pada 6 Juli dengan jarak sejauh 1,01 AU. Lalu, mengapa masih panas?
Dilansir dari Live Science, Selasa (4/7/2023), para astronom menyebut, rata-rata, Bumi berjarak sekitar 150 juta kilometer dari Matahari. Namun, orbit Bumi mengelilingi Matahari tidak bundar sempurna. Bentuk orbit Bumi lebih mendekati elips, atau berbentuk oval. Ini berarti jarak Bumi dari matahari dapat berkisar dari sekitar 147,1 juta hingga 152,1 juta kilometer.
Namun, rata-rata bentangan antara Bumi dan Matahari perlahan bertambah jauh seiring waktu. Sementara perihelion dan aphelion pertama kali diketahui pada abad ke-17 oleh astronom Johannes Kepler, yang mengamati jika planet memiliki orbit elips mengelilingi Matahari.
Dia mencatat sebuah planet bergerak paling cepat saat berada di perihelion dan paling lambat di aphelion, menurut NASA. Itu membuat musim panas di Belahan Bumi Utara beberapa hari lebih lama daripada musim panas di Belahan Bumi Selatan, NASA menjelaskan.
Meskipun perbedaan antara perihelion dan aphelion bisa mencapai jutaan mil, namun pengaruhnya sangat kecil terhadap suhu di Bumi. Penyebab terjadinya musim adalah kemiringan sumbu Bumi sebesar 23,5 derajat, yang berarti Matahari bersinar pada garis lintang dengan sudut yang berbeda sepanjang tahun.
Kemiringan aksial itulah yang menyebabkan musim. Pada Juli, Belahan Bumi Utara miring ke arah Matahari, menerima sorotan penuh pada musim panas. Sementara itu, Belahan Bumi Selatan miring menjauhi Matahari, dan hari-hari di sana lebih pendek dan lebih dingin.
Kendati aphelion muncul hanya beberapa pekan setelah titik balik Matahari pada Juni, dan perihelion hadir dengan titik balik Matahari pada Desember, tetapi peristiwa tersebut tidak berhubungan.
Waktu yang tepat disebabkan oleh variasi eksentrisitas orbit Bumi, menurut timeanddate.com, dengan tanggal perihelion dan aphelion bergeser satu hari setiap 58 tahun sejak abad ke-13.






