MILEZONE.ID – China mengungkapkan beberapa detail terkait rencana ambisiusnya melakukan pendaratan astronot di Bulan pada 2030.
Rencana itu melibatkan dua peluncuran, satu untuk pendaratan di bulan, dan satu untuk awak.
Pada akhir Mei 2023, pejabat antariksa China mengumumkan rencana misi mendaratkan astronot di Bulan pada 2030.
Pada Rabu (12/7/2023), China mengungkapkan detail misi pendaratan ke Bulan dari seorang insinyur Badan Antariksa Berawak China (China Manned Space Agency/CMSA).
Menurut laporan Reuters mengutip liputan media pemerintah China mengenai presentasi insinyur CMSA di Kota Wuhan, yakni konsep misi melibatkan dua peluncuran roket.
Salah satu peluncuran itu akan menerbangkan pendarat ke bulan, dan yang lainnya akan mengirim astronot ke angkasa.
“Rencana roket kembar akan mengatasi rintangan teknologi lama China dalam mengembangkan roket tugas berat yang cukup kuat untuk mengirim astronot dan wahana pendarat ke Bulan,” tulis Reuters, seperti dilansir dari Space, Jumat (14/7/2023).
Pendarat dan pesawat ruang angkasa berawak akan bertemu di orbit bulan. Para astronot akan pindah ke pendarat dan kemudian menuju ke permukaan bulan, mereka akan melakukan berbagai penelitian ilmiah dan mengumpulkan beberapa sampel bulan.
Pendarat kemudian akan membawa penjelajah kembali ke orbit bulan, mereka akan kembali ke pesawat ruang angkasa untuk perjalanan kembali ke Bumi, lapor Reuters. Tidak jelas berapa banyak astronot yang akan terbang dalam misi tersebut.
Pendaratan di bulan tidak akan menjadi satu kali. Jika seluruhnya berjalan sesuai rencana, China menargetkan membangun pos penelitian berawak di Bulan pada 2030-an, sebuah proyek besar bersama Rusia sebagai mitra.
NASA memiliki rencananya sendiri untuk mendirikan pangkalan di Bulan, sebagai salah satu tujuan utama dari program Artemis.
Misi pertama program itu, Artemis 1, mengirim kapsul Orion tanpa awak ke orbit Bulan dan kembali akhir tahun lalu. Berikutnya, Artemis 2, dijadwalkan meluncurkan empat astronot mengelilingi Bulan pada akhir 2024.
Artemis 3 akan mendaratkan astronot di dekat kutub selatan Bulan dengan kendaraan Starship SpaceX, yang ditargetkan pada akhir 2025 atau 2026.
NASA dan China tidak bekerja sama dalam proyek luar angkasa besar. Sejak 2011, undang-undang (UU) Amerika Serikat (AS) telah melarang badan antariksa AS, serta Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi Gedung Putih, untuk bekerja sama dengan China.