MILEZONE.ID – Empat mahasiswa KKM Internasional Phnom Penh, Cambodia melakukan rapat mengenai progam kerja yang akan dilaksanakan di CIC (Cambodia Islamic Center) yang diantaranya: mengajar, seminar keagamaan, fun games dan perlombaan. Pihak CIC terutama selaku Kepala Sekolah, Musa Khalil menerima dan mendukung atas kegiatan yang telah diajukan. Program yang telah diajukan untuk Seminar Keagamaan dilaksanakan pada Ahad, 07 Januari 2024, sedangkan untuk mengajar akan dimulai pada hari Senin-Jum’at. Adapun untuk perlombaan dilaksanakan pada hari Jum’at malam.
Dengan adanya program ini bisa membantu siswa-siswa dalam mengembangkan pengetahuan linguistik mereka sehingga mereka memiliki wawasan luas tentang linguistik. Minimnya pengetahuan linguistik mereka merupakan alasan terbesar bagi mahasiswa UIN Malang untuk menjalankan program tersebut. Seperti yang diketahui, bahwa disini Sebagian dari mereka adalah mualaf. Dengan begitu serasilah alasan dengan situasi yang ada untuk menjalankan program seminar keagamaan.
Salah satu bentuk pengabdian yang berbasis pada praktek beragama yang menekankan kepada kebersihan karena Allah menyukai tempat yang bersih. Sesuai hadits dari Rasulullah SAW
إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ, نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ , كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ , جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ , فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ
Artinya: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR. Tirmizi).
Sebanyak 4 program kerja yang diajukan parah mahasiswa tersebut merupakan bentuk kepedulian mereka kepada supaya peserta bisa memiliki pemahaman yang luas serta bisa melihat pandangan yang lebih kompleks terhadap budaya melalui berbagai program-program tersebut, seperti seminar keagamaan. Seminar keagamaan kali ini, para mahasiswa ingin mengajak mereka untuk lebih mendalami agama mereka, yaitu Islam. Dengan pemateri yang sangat berkompeten di bidangnya, yaitu Syeikh Muhammad Amin Ahmad dari Sudan.
Sekolah disini memiliki banyak mata pelajaran umum dan agama, seperti fiqih, tafsir, al-quran, hadits, dll. para mahasiswa disini diberi kesempatan untuk mengajarkan kepada mereka mata pelajaran bahasa Arab dan Inggris. Para guru disini mengharapkan kepada mahasiswa untuk mengajarkan kepada mereka Bahasa tersebut, karena mereka sangat lemah dalam 2 bahasa tersebut. Tentunya menggunakan materi yang basic dan simple. Para guru menyampaikan bahwa tidak harus menggunakan nahwu dan shorof ataupun grammar.
Empah mahasiswa UIN Malang tidak hanya ditempatkan pada satu provinsi akan tetapi juga ikut mengisi waktu dalam memberikan ilmu di provinsi Tboung Khmum, yakni di ASCHS. Disana mereka memberikan pelajaran yang sama seperti sekolah yang sebelumnya dan mengadakan sebuah kompetensi seperti lomba hafalan Al-Quran dan susun huruf hijaiyah menjadi sebuah kata dengan berbagai tema. Tujuan mengadakan lomba tersebut antara untuk meningkatkan semangat dalam menghafal Al-Quran dan memahami kosa kata dalam bahasa Arab. Setelah itu, kembali ke sekolah yang sebelumnya karena dalam rangka acara penutupan KKM.
Berita ini merupakan kiriman dari Mustofa Baiheki, Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang dikirim melalui kolom KIRIM BERITA dan telah melalui proses verifikasi serta penyuntingan sewajarnya.
Akurasi dan keandalan berita sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim.