MILEZONE.ID – Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin dekat. Para calon presiden dan wakil presiden semakin masif dalam menawarkan dan memaparkan visi, misi, dan program-program mereka kepada masyarakat. Namun, belum tentu semua calon presiden dan wakil presiden tersebut bisa menarik hati dan pikiran pemilih, terutama pemilih dari kelompok milenial dan gen z.
Kelompok milenial dan gen z adalah mereka yang lahir antara tahun 1981-1996 untuk milenial, dan tahun 1997-2012 untuk gen z. Mereka merupakan generasi yang tumbuh di era digital, informasi, dan globalisasi. Mereka memiliki karakteristik, gaya hidup, dan harapan yang berbeda dari generasi sebelumnya.
Lalu, calon presiden seperti apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pemilih milenial dan gen z? Berdasarkan hasil riset berbasis web, ditemukan beberapa kriteria yang bisa menjadi acuan, yaitu:
Merpresentasikan aspirasi
Salah satu kriteria yang penting bagi pemilih milenial dan gen z adalah mereka menginginkan pemimpin yang bisa merepresentasikan aspirasi mereka, memiliki energi dan semangat yang tinggi, serta mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada tahun 2020, sebanyak 62,9% responden milenial dan gen z menginginkan calon presiden berusia di bawah 50 tahun, sementara hanya 18,8% yang menginginkan calon presiden berusia di atas 60 tahun.
Usia yang muda atau setidaknya tidak terlalu tua juga bisa menjadi indikator kemampuan intelektual, kesehatan, dan stamina calon presiden. Hal ini penting karena jabatan presiden adalah jabatan yang berat dan membutuhkan kinerja yang optimal.
Penampilan fisik dan karakter yang menarik
Kriteria lain yang menjadi pertimbangan bagi pemilih milenial dan gen z adalah penampilan fisik dan karakter calon presiden. Mereka cenderung mempertimbangkan kedekatan psikologis dengan calon pemimpin. Mereka menyukai pemimpin yang memiliki gaya berpakaian yang modis, berwibawa, dan berkarisma.
Penampilan fisik dan karakter yang menarik juga bisa mempengaruhi citra dan popularitas calon presiden di mata publik, terutama di media sosial. Media sosial adalah salah satu sumber informasi dan komunikasi yang paling banyak digunakan oleh milenial dan gen z. Mereka sering melihat dan membagikan foto, video, meme, atau konten lain yang berkaitan dengan calon presiden.
Kemampuan membuat inovasi
Kriteria selanjutnya yang diharapkan oleh pemilih milenial dan gen z adalah kemampuan membuat inovasi. Mereka merupakan generasi yang kreatif dan inovatif. Mereka menginginkan pemimpin yang bisa menciptakan kultur, karya, dan kebijakan yang inovatif, serta mendorong perkembangan ekonomi kreatif dan digital.
Kemampuan membuat inovasi juga menunjukkan visi dan misi calon presiden untuk masa depan. Mereka harus bisa menawarkan solusi-solusi yang cerdas, efektif, dan efisien untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi bangsa, seperti kemiskinan, ketimpangan, korupsi, terorisme, bencana alam, perubahan iklim, dan lain-lain.
Keterbukaan dan keterlibatan dengan publik
Kriteria terakhir yang tidak kalah penting bagi pemilih milenial dan gen z adalah keterbukaan dan keterlibatan dengan publik. Mereka merupakan generasi yang aktif dan kritis. Mereka menginginkan pemimpin yang bisa berkomunikasi dengan baik, transparan, dan responsif terhadap aspirasi dan keluhan masyarakat, serta mampu memanfaatkan media sosial dan teknologi informasi untuk berinteraksi dengan publik.
Keterbukaan dan keterlibatan dengan publik juga menunjukkan sikap dan perilaku calon presiden sebagai pemimpin. Mereka harus bisa menjadi teladan, inspirasi, dan motivasi bagi masyarakat. Mereka juga harus bisa menghargai, menghormati, dan mengakomodasi keberagaman dan kepentingan bersama.
Itulah beberapa kriteria calon presiden dan wakil presiden yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pemilih milenial dan gen z. Tentu saja, kriteria ini tidak mutlak dan bisa berbeda-beda tergantung pada preferensi dan pandangan politik masing-masing individu. Yang terpenting adalah kita sebagai warga negara harus cerdas dan kritis dalam menentukan pilihan kita pada Pilpres 2024.