MILEZONE.ID – Usia hidup manusia diperkirakan dapat meningkat hingga 120 tahun dalam beberapa dekade.
Hal itu berkat teknologi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan pengetahuan yang didapat dari pandemi Covid-19.
“Prognosis kami adalah usia antara 100 dan 120 tahun dalam kurun waktu 50 tahun atau lebih, setidaknya di negara-negara maju,” ujar peneliti di Malardalen University (MDU), Ignat Kulkov kepada Swedish Television (SVT), seperti dilansir dari Xinhua, Senin (31/7/2023).
Para lansia (lanjut usia) juga diperkirakan akan sama bugarnya dengan mereka yang berusia 40 tahunan.
Kondisi tersebut sebagian besar berkat kemajuan teknologi yang cepat, ungkap Kulkov, ketika menjelaskan tentang temuan studi yang dilakukan dengan koleganya di sejumlah universitas di Finlandia, Prancis, dan Inggris.
Temuan ini telah diterbitkan di jurnal ilmiah Futures. Namun, Kulkov mengatakan, terdapat juga tantangan baru.
“Kian banyak orang akan memakai wearable device untuk mengetahui status kesehatan mereka. Perangkat ini akan terhubung dengan dokter dan rumah sakit,” lanjut Kulkov.
Dia menambahkan beberapa sensor ini akan berbentuk implan.
Kulkov menyebutkan, perangkat semacam itu akan membuka jalan bagi para dokter untuk dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup pada tahap awal, dengan peningkatan kesehatan dan usia yang lebih panjang sebagai hasilnya.
Berdasarkan temuan para ilmuwan, kemajuan di bidang-bidang lain juga akan berkontribusi pada hidup yang lebih panjang.
Dikatakannya, pandemi Covid-19 telah memberikan pengetahuan yang lebih baik tentang cara melacak virus dengan lebih efisien.
Sementara AI sudah digunakan dalam mendiagnosis penyakit lebih cepat dan mengembangkan pengobatan baru.
Pengobatan yang dipersonalisasi dan obat yang disesuaikan secara individual juga diperkirakan bakal berkontribusi pada peningkatan kesehatan.
“Perubahan iklim akan memiliki pengaruh terbesar pada sistem perawatan kesehatan dan kehidupan kita, tidak hanya di masa depan tetapi juga saat ini,” tukas Kulkov.