Teknologi

Kendaraan Self-Driving Masih Bikin Konsumen Cemas

Kendaraan Self-Driving Masih Bikin Konsumen Cemas

MILEZONE.ID – Industri otomotif terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.

Perkembangan ini menuntun kita ke era kendaraan self-driving atau otonom. Namun, studi terbaru menemukan kepercayaan konsumen terhadap kendaraan otomatis dan self-driving sedang menurun.

Self-driving merupakan teknologi yang memungkinkan perjalanan kendaraan tanpa campur tangan pengemudi. Teknologi ini bahkan banyak diminati para merek perusahaan otomotif di dunia.

Namun, seiring dengan meningkatnya penggunaan, jumlah insiden yang melibatkan kendaraan otonom juga meningkat. Tentu saja hal ini berdampak pada psikologi masyarakat.

Melansir Gizmochina, Jumat (6/10/2023), studi baru-baru ini yang dilakukan JD Power menemukan jika kepercayaan konsumen terhadap kendaraan yang sepenuhnya otomatis dan dapat mengemudi sendiri telah menurun selama dua tahun berturut-turut.

Kendaraan Self-Driving Masih Bikin Konsumen Cemas
Self-driving merupakan teknologi yang memungkinkan perjalanan kendaraan tanpa campur tangan pengemudi. (Foto: Technavio)

Pada skala 100, poin kepercayaan turun 2 poin menjadi 37 pada tahun ini, setelah turun 5 poin pada tahun lalu. Laporan tersebut mengatakan masyarakat belum siap untuk menggunakan mobil self-driving dalam banyak hal.

Mereka merasa paling tidak nyaman mengendarai bus atau kereta api tanpa pengemudi. Meskipun kepercayaan konsumen menurun, penelitian ini juga menemukan dimana konsumen lebih terbuka terhadap mobil self-driving jika mereka memiliki pengalaman mengendarainya.

Tentu saja kecemasan ini tidak akan mengubah apapun. Kendaraan otonom sudah menjangkau lebih banyak pengguna setiap harinya, dan sepertinya kecemasan pengguna tidak akan mengubah tren yang terus akan berkembang ini.

Teknologi self-driving memang belum sempurna saat ini, dan itulah sebabnya orang mungkin merasa khawatir. Namun, perlu dicatat, self-driving adalah teknologi yang relatif baru. Sehingga masih banyak ruang untuk melakukan perbaikan, dan masa depan adalah milik teknologi otonom.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *