Startup

Benarkah Social Media Friendster Akan Dihidupkan Kembali?

"Kabar Kembalinya Friendster, Sosial Media Legendaris di Era 2000-an yang Bikin Heboh"

MILEZONE.ID – Media sosial Friendster diduga akan kembali diluncurkan. Kabar ini menyebar setelah situs web friendster.com dapat diakses kembali. Friendster adalah salah satu media sosial yang sangat populer di kalangan anak muda pada tahun 2000-an.

Berdasarkan pantauan MILEZONE.ID, tampilan halaman depan situs tersebut berwarna putih dengan berbagai foto wajah orang. Di halaman tersebut, terdapat tulisan yang menyatakan “A New Era of Personalized Networking. Bringing it Back to the People. Rediscover the enchantment of the early social network era, now rejuvenated with a contemporary twist. Friendster is better than ever and for the people.

tampilan halaman depan situs tersebut berwarna putih dengan berbagai foto wajah orang
Tampilan halaman depan situs Friendster saat ini. Berwarna putih dengan berbagai foto wajah orang

Meskipun belum ada pengumuman resmi tentang kapan Friendster akan sepenuhnya dapat diakses oleh pengguna, namun kabar ini telah menimbulkan antusiasme yang tinggi. Berikut adalah sejarah Friendster, media sosial yang akan kembali lagi.

Sejarah Friendster, Dari Ada Hingga Tiada

Friendster adalah salah satu media sosial paling populer di awal tahun 2000-an. Banyak orang yang menghabiskan waktu di Friendster untuk berinteraksi dengan teman-teman, mencari pasangan, atau menemukan hobi dan kegiatan baru. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan persaingan, Friendster mulai ditinggalkan oleh penggunanya dan akhirnya tutup pada tahun 2015. Bagaimana kisah Friendster dari awal hingga akhir? Mari kita simak bersama!

Friendster didirikan oleh Jonathan Abrams, seorang programmer komputer asal Kanada, pada tahun 2002. Abrams terinspirasi oleh situs Napster, yang memungkinkan pengguna untuk berbagi file musik secara online. Abrams ingin membuat situs yang bisa menghubungkan orang-orang berdasarkan minat dan kegiatan yang sama. Dia memulai situsnya di ruang bawah tanah dengan sepuluh teman dan meluncurkannya pada bulan Maret 2002. Dalam beberapa minggu, situsnya sudah memiliki ratusan pengguna dan terus bertambah hingga mencapai lebih dari 3 juta pengguna pada awal 2003.

Friendster berbasis pada konsep “Circle of Friends“, yang memungkinkan pengguna untuk menghubungi, menjaga, dan berbagi konten online dengan kontak-kontak mereka. Pengguna bisa membuat profil yang berisi informasi pribadi, foto, testimoni, dan daftar teman. Pengguna juga bisa bergabung dengan grup, mengikuti acara, atau mendengarkan musik yang direkomendasikan oleh situs. Friendster dianggap sebagai salah satu media sosial pertama yang berhasil menarik perhatian publik.

Namun, kesuksesan Friendster tidak berlangsung lama. Situs ini mulai mengalami masalah teknis, seperti lambatnya akses, seringnya error, dan hilangnya data pengguna. Selain itu, Friendster juga menghadapi persaingan ketat dari situs-situs media sosial lain, seperti MySpace, Hi5, dan Facebook, yang menawarkan fitur-fitur yang lebih menarik dan inovatif. Banyak pengguna Friendster yang beralih ke situs-situs tersebut, sehingga jumlah pengguna Friendster menurun drastis.

Untuk menyelamatkan situsnya, Friendster mencoba melakukan beberapa perubahan, seperti merombak tampilan, menambahkan fitur permainan, dan memfokuskan pasar di Asia, terutama di Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Singapura.

Friendster juga sempat diakuisisi oleh perusahaan MOL Global, yang bergerak di bidang pembayaran online, pada tahun 2009. Namun, upaya-upaya tersebut tidak cukup untuk mengembalikan kejayaan Friendster. Pada tahun 2015, Friendster mengumumkan bahwa mereka akan menutup layanan mereka, dengan alasan “perubahan lanskap di industri yang menantang” dan kurangnya keterlibatan dari komunitas online.

Friendster mungkin sudah tiada, tapi kenangan tentang situs ini masih tersimpan di hati banyak orang. Friendster adalah media sosial yang pernah mengubah cara orang berkomunikasi, bersosialisasi, dan berekspresi di dunia maya. Friendster juga menjadi bagian dari sejarah perkembangan media sosial, yang terus berkembang hingga saat ini. Siapa tahu, mungkin suatu hari nanti Friendster akan kembali lagi dengan wajah yang baru. Apakah Anda akan bergabung lagi dengan Friendster jika itu terjadi?

 

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *