MILEZONE.ID – IS, seorang siswa berkebutuhan khusus di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan Perhotelan di wilayah Cilenggang, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), mengaku kesulitan mendapatkan tempat magang.
Hal ini diketahui Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie setelah dirinya menerima laporan mengenai hal tersebut. Merespon masalah ini, kata Benyamin, pihak sekolah yang seharusnya membantu anak tersebut agar bisa mendapatkan tempat magang.
“Ibunya komplain ke saya. Ya saya bilang mestinya pihak sekolah yang bisa membantu meyakinkan ke pihak hotel untuk disesuaikan dengan job-nya yang akan dikasih ke dia,” cetus Benyamin, dikutip dari tempo.co, Kamis (12/10/2023).
Sementara Ibunda IS, Inda, mengatakan praktik kerja lapangan (PKL) wajib diikuti oleh putranya selama enam bulan. Biasanya pihak sekolah, ungkap dia, bakal menjanjikan para siswa mendapatkan tempat magang. Namun, hingga kini IS masih belum mendapatkan kabar apapun dari pihak sekolah.
Benyamin menilai sekolah harus bertanggung jawab untuk membantu seluruh siswa, tanpa terkecuali, memperoleh tempat magang. Dengan demikian, siswa dapat memenuhi kurikulum tersebut.
“Magang merupakan program kurikulum. Dan yang harus lebih banyak berjuang dari pihak sekolahnya. Kasihan anaknya,” imbuhnya.
Diakuinya, jika dirinya telah memerintahkan Dinas Pariwisata Tangsel agar berkomunikasi dengan sektor perhotelan. Benyamin berharap akan ada pihak hotel yang menerima pelajar kelas 11 itu sebagai karyawan magang.
“Saya minta Dinas Pariwisata agar bisa membantu, karena perhotelan koordinasinya ke pariwisata,” tukas Benyamin.
