MILEZONE.ID – Bagi para remaja, mungkin ini saatnya membatasi penggunaan smartphone demi kesehatan mental yang lebih baik.
Studi terbaru mengungkapkan, penggunaan ponsel cerdas selama lebih dari empat jam meningkatkan risiko stres, pikiran untuk bunuh diri, dan penggunaan narkoba.
Melansir Medical Daily, Jumat (8/12/2023), penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Plus One ini menemukan adanya hubungan antara penggunaan smartphone yang berlebihan dan kesehatan mental yang buruk.
Tim peneliti yang dipimpin Jin-Hwa Moon dan Jong Ho Cha dari Hanyang University Medical Center, Korea Selatan (Korsel), membuat kesimpulan tersebut setelah mengevaluasi lebih dari 50.000 remaja.
Penelitian sebelumnya mengenai topik ini menunjukkan, penggunaan ponsel pintar secara berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan kejiwaan, masalah tidur, masalah mata, dan gangguan muskuloskeletal.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan jika penggunaan internet dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental remaja. Peserta penelitian terbaru ini merupakan bagian dari survei berbasis web yang mengumpulkan data pada 2017 dan 2020.
Meskipun 64,3 persen remaja menggunakan smartphone selama lebih dari dua jam pada 2017, namun jumlahnya meningkat menjadi 85,7 persen pada 2020. Peserta yang menggunakan smartphone selama lebih dari empat jam per hari memiliki tingkat stres, pikiran untuk bunuh diri, dan penggunaan narkoba yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang penggunaannya lebih sedikit.
Namun bagi remaja yang menggunakan smartphone selama 1-2 jam per hari menghadapi lebih sedikit masalah dibandingkan remaja yang tidak menggunakan smartphone sama sekali.
“Kesimpulannya, penelitian kami mengungkapkan hubungan lengkung antara waktu penggunaan smartphone dan dampak kesehatan yang tidak diinginkan. Dampak buruk dari penggunaan smartphone secara berlebihan menjadi nyata setelah empat jam penggunaan sehari-hari. Hasil ini dapat membantu menetapkan pedoman penggunaan perangkat pintar dan program pendidikan untuk penggunaan media yang tepat,” tulis para peneliti.
Penelitian ini memiliki keterbatasan tertentu. Karena hasilnya didasarkan pada survei cross-sectional, hubungan sebab akibat antara penggunaan smartphone dan dampak buruk terhadap kesehatan tidak dapat dikonfirmasi.
Namun, peneliti berharap hasilnya akan memberikan informasi yang berguna untuk menetapkan pedoman penggunaan smartphone bagi remaja dan dewasa muda.
Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah kuesioner yang dijawab sendiri digunakan untuk memperkirakan waktu penggunaan smartphone dan hasil kesehatan. Ada kemungkinan penggunaan sebenarnya diremehkan karena orang mungkin memberikan jawaban yang dapat diterima secara sosial.
Studi ini tidak memperkirakan dampak waktu penggunaan smartphone berdasarkan tujuannya (misalnya penggunaan media sosial, pesan teks, pendidikan, belanja online), yang mungkin juga berdampak pada hasil kesehatan.