MILEZONE.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar bersama Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten Tine Al Muktabar menjadikan ternak ikan lele dan menjadikan olahannya sebagai salah satu strategi dalam penanganan stunting hingga sumber pendapatan keluarga.
Percepatan penanganan stunting Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten meraih apresiasi Pemerintah Pusat melalui insentif fiskal Rp5,72 miliar.
Al Muktabar bersama istri melakukan panen ikan lele di Halaman Gedung TP PKK Provinsi Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Jumat, (13/10/2023). Hasil panen akan diolah menjadi abon ikan lele untuk penanganan stunting, sekaligus edukasi bagi masyarakat dalam memanfaatkan ikan lele.
“Jadi ini merupakan inisiatif ibu-ibu TP PKK yang kita lihat tadi panennya cukup baik. Dan ini juga sebagai proses edukasi untuk masyarakat dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dalam menanggulangi kemiskinan, gizi buruk terutama risiko stunting,” jelas Al Muktabar.
Kegiatan panen lele dalam kesempatan ini menghasilkan 120 Kilogram yang berhasil dibudidayakan selama 4 Bulan. Al Muktabar menyatakan, kegiatan tersebut akan dilakukan hilirisasi. Ikan lele itu akan diolah masyarakat dan kembali ke masyarakat untuk dikonsumsi.
“Dan PKK juga akan melakukan kegiatan hilirisasinya berupa kerjasama dengan opteker yang mengambil itu dan kemudian diolah lalu dikembalikan ke masyarakat yang kita upayakan sebagai pelaksanaan tugas kita,” ungkapnya.
Dikatakannya, edukasi yang dilakukan melalui panen lele ini juga merupakan penerapan teknologi tepat guna. Sehingga diharapkan mampu mendorong keluarga agar aktif dalam berbagai hal terutama dalam menyukseskan program-program PKK yang dimulai dari keluarga.
“Maka saya pikir ini merupakan kegiatan yang baik, sehingga akan tercermin bahwa Indonesia itu apa saja bisa dijadikan dan potensial untuk menjadi tatanan kehidupan kita,” jelasnya.
Al Muktabar menambahkan, kegiatan tersebut juga bisa dilakukan dengan memperluas cakupan yang tidak hanya bisa dilakukan pada tingkat Provinsi dan Kabupaten saja. Melainkan sampai ke Kecamatan dan rumah tangga yang bisa diintegrasikan dengan program lainnya.
“Jadi begitulah dahsyatnya gerakan PKK ini, selain sudah terintegrasi dengan e-dasawisma kegiatan ini juga bisa kita integrasikan dengan kader Posyandu yang pada dasarnya memiliki tugas yang sama,” kata Al Muktabar.
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Banten Tine Al Muktabar menyampaikan hasil panen lele ini selanjutnya akan diproduksi menjadi abon lele yang siap konsumsi.
Menu olahan tersebut disesuaikan dengan selera anak-anak berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan. “Berdasarkan analisis anak-anak itu biasanya suka abon, jadi disesuaikan dengan selera anak-anak dengan cita rasa yang tidak pedas,” jelas Tine.
Tine juga menyampaikan, produksi abon ikan lele ini merupakan kegiatan perdana yang dilakukan dari hasil panen ikan di Gedung TP PKK Provinsi Banten. Ditambahkannya, abon lele yang diproduksi oleh dapur PKK ini selanjutnya akan dikemas dan disalurkan kepada anak-anak yang berisiko dan pengidap stunting.
“Ini perdana bikin abon dari hasil panen kita, semoga ini akan menjadi model bagi TP PKK lainnya yang tentunya akan kita salurkan melalui program prioritas kita salah satunya dalam menurunkan stunting itu,” ungkapnya.
Disebutkannya, dengan pemberian benih ikan lele dan patin yang sebelumnya telah diberikan ke 8 Kabupaten/Kota, Tine berharap bisa dimanfaatkan serta memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat sekitarnya.
“Mudah-mudahan dengan dicontohkannya panen ikan lele yang diteruskan dengan pengolahannya, mereka mampu meniru apa yang sudah kita lakukan. Agar hasil panennya itu disampaikan kepada masyarakat sekitarnya,” tukas Tine.