Hardnews

Perkuat Ekosistem Syariah Berbasis Digital, Wapres Tekankan 4 Poin Penting

Perkuat Ekosistem Syariah Berbasis Digital

MILEZONE.ID – Indonesia saat ini menempati peringkat ke-3 pada Islamic Finance Development Indicator (IFDI), dan posisi ke-4 pada The State of Global Islamic Economic Report 2022 secara keseluruhan industri unggulan halal.

Untuk meningkatkan posisi tersebut, diperlukan penguatan ekosistem syariah, salah satunya melalui instrumen syariah berupa digitalisasi keuangan, seperti financial technology (fintech).

“Saya minta seluruh pihak dapat terus mendorong penguatan ekosistem syariah berbasis digital, sekaligus pengembangan kemajuan industri halal, sehingga berkontribusi nyata pada kesejahteraan masyarakat,” ujar Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan pada acara Talkshow LinkAja Syariah dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Dalam kesempatan tersebut, menurut Wapres, Fintech bisa mendorong percepatan inklusi keuangan syariah, sekaligus perluasan ekosistem ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan, termasuk untuk pembiayaan industri halal. Oleh karena itu, Wapres menekankan 4 poin penting yang perlu dilakukan.

“Pertama, tingkatkan sinergi, kolaborasi, dan kerja sama antarpemangku kepentingan dalam pengintegrasian layanan fintech syariah, seperti uang elektronik syariah dan pembiayaan syariah dengan program pengembangan UMKM industri halal,” kata Wapres.

Kedua, Wapres minta layanan fintech syariah untuk mengembangkan inovasi yang mengakomodasi kebutuhan UMKM industri halal dengan memperhatikan aspek risiko, keamanan, dan keberlanjutan.

“Perluas pemanfaatan Securities Crowdfunding (SCF) syariah untuk pembiayaan UMKM industri halal. Fasilitasi UMKM industri halal agar go digital, dengan memberikan pelatihan pemanfaatan teknologi fintech dalam pengembangan usahanya, seperti layanan konsultasi pengelolaan keuangan dan investasi,” lanjutnya.

Ketiga, Wapres minta agar fintech dapat masifkan peningkatan literasi dan edukasi kepada pelaku UMKM industri halal dan masyarakat mengenai manfaat dan layanan fintech syariah.

“Saya mengapresiasi capaian 8 juta pengguna LinkAja Syariah, dan berharap jumlah ini terus bertambah. Gandeng berbagai komunitas masyarakat, termasuk pesantren, untuk mendukung pengembangan usaha syariah pesantren,” ucapnya.

Terakhir, Wapres minta agar layanan fintech syariah ini dapat diperluas hingga pasar global, tidak hanya Thailand dan Malaysia. “LinkAja Syariah saya minta juga turut ambil peran menyediakan akses pembayaran digital dan layanan fintech syariah lainnya lintas negara,” pinta Wapres.

Selain itu, Wapres juga berharap Fintech syariah mampu memberikan ragam pelayanan yang aman, efisien, serta murah bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

“Seperti pembayaran, peminjaman, investasi ritel, dan lainnya, bahkan menjangkau pelaku usaha industri halal, utamanya UMKM yang belum bisa mengakses layanan perbankan,” urainya.

Wapres berharap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diharapkan menjadi momentum pengingat, untuk selalu menjadikan beliau sebagai suri teladan, termasuk dalam konteks pengembangan bisnis syariah, sehingga lebih membawa maslahat secara luas.

Sementara itu, Direktur Eksekutif KNEKS, Taufik Hidayat menyampaikan, dengan adanya platform pembayaran digital syariah, transaksi keuangan diharapkan akan lebih baik karena transaksi akan lebih transparan, aman, nyaman, dan pelacakan keuangan dapat lebih akurat.

“Pembayaran digital adalah tonggak yang sangat penting dalam perkembangan ekonomi dan teknologi di Indonesia, ini adalah salah satu langkah menuju masa depan yang lebih modern, efisien dan juga inklusif. Semoga KNEKS dan jajaran stakeholder dapat bekerjasama dengan stakeholder lain yang terkait untuk mengembangkan potensi pembayaran digital, menjadi pembayaran yang bermanfaat bagi kita semua,” jelasnya.

Sebagai informasi, talkshow tersebut mengangkat tiga topik, yakni Digital Payment Dalam Perspektif Syariah dengan narasumber Ketua Bidang Ekonomi Syariah & Halal MUI Sholahuddin Al-Aiyub, Gambaran Industri Halal di Indonesia serta Peran Digital Payment Syariah untuk mendorong Akselerasi Inklusi Keuangan dengan narasumber Direktur Industri Produk Halal KNEKS Afdhal Aliasar, dan Digital Payment Syariah:Beyond Ordinary Transaction dengan narasumber dari CEO LinkAja Yogi Rizkian Bahar.

Hadir dalam acara tersebut, jajaran KNEKS dan Link Aja. Sementara Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintah dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, dan Robikin Emhas.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *