MILEZONE.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar ekosistem kerja aparatur sipil negara (ASN) dapat memacu individu agar berkinerja baik sehingga mampu menghasilkan prestasi dan inovasi yang baik pula.
Untuk itu, Kepala Negara memandang perlu adanya tolok ukur dan apresiasi yang jelas dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.
“Ini tugas dari Pak Sekda Provinsi, Kabupaten, dan Kota, tugas Sesmen, Sekjen di kementerian dan lembaga. Saya sering, sudah menyampaikan ke Pak Menpan-RB harus ada tolok ukur yang jelas, harus ada reward yang jelas, orientasi jangan sampai kerja sampai tengah malam,” kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Tahun 2023, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara (Jakut), seperti dikutip dari laman setneg.go.id, Selasa (3/10/2023).
Lebih jelas, orang nomor satu di Tanah Air itu menyebutkan, tolok ukur tersebut harus mengacu pada program pemerintah, seperti pertumbuhan ekonomi nasional, pengendalian inflasi, dan pengentasan kemiskinan.
Dengan tolok ukur tersebut, Jokowi berharap orientasi kerja ASN menjadi lebih terukur.

“Ini yang dibutuhkan memang, bukan terjebak pada rutinitas harian yang SPJ, SPJ, SPJ, prosedur, prosedur. Itu Pak Menpan harus dirumuskan setelah Undang-Undang ASN jadi, sehingga kita berubah betul karena dunia sekarang ini berubahnya sangat cepat sekali,” jelasnya.
Tidak hanya ekosistem, Jokowi juga menilai perlu adanya perubahan pada karakter sumber daya manusia (SDM) di dalamnya.
Mantan Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), ke-16 (2005-2012) itu mendorong para ASN untuk lebih adaptif dan inovatif dalam menghadapi perubahan situasi global yang sangat cepat.
“Regulasi baik itu Undang-Undang, Permen (Peraturan Menteri), Perda (Peraturan Daerah), nanti ada Peraturan Dinas, Peraturan Menteri, ada Peraturan Dirjen itu kurangi karena sekarang ini butuh fleksibilitas yang tinggi, butuh kelincahan karena perubahan akan sangat cepat sekali,” lanjutnya.
Selain itu, Jokowi meminta kepada para ASN untuk terus mengikuti perkembangan teknologi digital yang terjadi.
Di samping itu, dia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara kementerian dan lembaga, sehingga berorientasi pada satu tujuan yang sama.
“Saya meng-handle kementerian-kementerian masih ego sektoral. Ini jalan sendiri, ini jalan sendiri ketemunya di mana enggak jelas. Itu yang berusaha selama 9 tahun saya handle agar mereka satu tujuan,” tukas mantan Gubernur DKI Jakarta ke-14 (2012-2014) itu.