MILEZONE.ID – Airin Rachmi Diany menilai indoktrinasi ideologi Pancasila kepada generasi bangsa sangat penting.
Hal itu, ungkap dia, bisa dilakukan melalui pembelajaran dan pengajaran di sekolah.
“Indoktrinasi (ideologi Pancasila) penting, karena anak-anak generasi apapun akan memahami dan mengetahuinya. PR (pekerjaan rumah) kita kedepan, bagaimana indoktrinasi ideologi Pancasila itu sampai pada anak-anak kita,” kata Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ke-1 (2011-2021) itu.
Airin hadir sebagai pembicara dalam acara talkshow “Peran Strategis Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) dalam menyemai Ideologi Pancasila”, di Universitas Pamulang (Unpam), Selasa (8/8/2023).
Lebih lanjut, jelas Airin, indoktrinasi ideologi Pancasila perlu dilakukan tidak hanya melalui sosialisasi, namun perlu dibuat dibuat kebijakan secara kontinu.
“Anak-anak harus diajarkan, ada mata pelajaran yang memang harus dilakukan, untuk mereka menghafal kemudian memahaminya,” terang jebolan Fakultas Hukum Universitas Parahyangan, Bandung, Jawa Barat (Jabar) itu.

Baginya, Pancasila merupakan dimensi ideologi. Pertama, dimensi idealitas. Yakni nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila bersifat sistematis, nasional, dan menyeluruh.
“Ini terkandung dalam hakikat nilai-nilai Pancasila, yakni Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial,” imbuh Airin.
Kedua, dimensi realitas. Yaitu sebagai ideologi yang harus mampu mencerminkan realitas hidup dan berkembangnya dalam masyarakat dan dijabarkan dalam kehidupan masyarakat secara konkrit.
“Baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam penyelenggaraan Negara,” ucap perempuan kelahiran Banjar, Jawa Barat, 46 tahun silam itu.
Lalu, ketiga, dimensi normatif. Yakni nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan norma sebagaimana terkandung dalam norma kenegaraan.
“Dalam hal ini, Pancasila terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yang merupakan norma tertib hukum tertinggi dalam ketatanegaraan Indonesia,” tukas Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) itu.