Hardnews

Airin Rachmi Diany: Gen Z dan Milenial Memberikan Nafas Harapan Perpolitikan Indonesia

Airin Rachmi Diany sebut generasi Z dan milenial memberikan nafas harapan perpolitikan Indonesia

MILEZONE.ID – Airin Rachmi Diany mengatakan generasi (Gen) Z dan generasi milenial punya peran penting dalam dunia politik.

Hal tersebut disampaikan bakal calon Gubernur Banten itu saat berdialog komunitas Gen Z dan milenial di Bintaro, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Sabtu (8/7/2023).

Dia menilai era partisipasi politik yang didominasi anak muda sudah hadir. Airin menyebut, mereka tidak terkait sama sekali dengan tema-tema politik masa lalu. Persepsi politik mereka, tegas dia, sangat genuine (asli-red).

“Hasrat aktifitasnya dengan impian dan cita-cita baru, kehadirannya (Gen Z dan milenial-red) memberikan nafas harapan dalam perpolitikan kita,” ujar perempuan kelahiran Banjar, Jawa Barat (Jabar), 46 tahun silam itu.

Ciri khas yang kerap muncul menjadi karakter Gen Z dan milenial ini, ungkap Airin, yakni rasa ingin tahu yang tinggi serta menuntut kecepatan. Memiliki kecenderungan untuk berperan dengan ukuran makna dan bukan materi juga menjadi sisi lain dari Gen Z dan milenial.

“Fakta ini menjadi tantangan bagi kita semua, mampukah kita memenuhi ekspektasi mereka yang begitu tinggi. Karenanya semangat anak-anak muda harus memiliki ketepatan saluran,” imbuh Airin.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, sebagai generasi yang lebih dulu lahir harus memberikan edukasi yang tepat. Dengan demikian, sebut Airin, potensi besar ini menjadi kekuatan yang mampu mendorong percepatan pembangunan.

Menurutnya, terdapat tiga cara yang dikerjakan bersama agar anak-anak muda mendapatkan tempat yang sesuai dengan potensi semangatnya.

“Pertama, kita harus menjamin keamanan mereka dalam mengakses pendidikan yang layak. Karena pendidikan adalah proses yang akan memberikan pemahaman luas tentang realitas dunia yang mereka hadapi,” ujar Airin.

Selain itu, kata Airin, dengan literasi akan membuat generasi muda lebih memiliki kekuatan mental. Tetapi harus dipastikan mereka bisa bangkit berkali-kali ketika terpuruk.

“Kedua, mendorong pertumbuhan cara berfikir mereka dalam konsep partisipasi politik yang memadai, memperbanyak diskusi dan menambah referensi dari kita sebagai orang tua,” tambah alumni Fakultas Hukum Universiats Parahyangan, Bandung, Jawa Barat (Jabar) itu.

Airin menilai referensi dari orang tua memiliki peranan penting agar pertumbuhan pola pikir dapat berdampak bukan hanya kepada pribadinya saja, tetapi juga bagi masyarakat luas.

“Ketiga, memberikan jalan agar mereka mau bekerja keras dalam mencapai impian, kita harus meyakinkan mereka mampu mencapai cita-cita dengan usaha mereka sendiri,” jelasnya.

Berkat capaian-capaian individu ini, kata Airin, diharapkan bisa memberikan dampak sosial yang kuat.

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten telah merilis data yang menunjukkan dominasi penduduk muda telah mengalahkan penduduk lansia (lanjut usia).

Sedangkan dari total 8,8 juta pemilih di Banten, 61 persennya atau setara dengan 5,4 juta merupakan generasi Z dan milenial. Mereka adalah pemilih yang lahir antara 1997-2012 untuk Gen Z dan 1981-1996 untuk milenial.

 

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *