Hardnews

KPU Selidiki Anggaran Konsumsi Petugas KPPS Disunat dari 15.000 Jadi 2.500

"Pihak vendor beralasan, kalau tidak di-sub-kan, tidak mampu melayani calon anggota KPPS yang terlantik sebanyak 24.199 orang. Sehingga, yang tersaji tidak pantas,"
KPU Sleman Menyelidiki Pemotongan Dana Makan Petugas KPPS, dari Rp15.000 Dikurangi Menjadi Rp2.500

MILEZONE.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) sedang menyelidiki kasus dugaan pemotongan anggaran konsumsi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Anggaran konsumsi sebesar Rp15.000 per orang telah dipotong menjadi Rp2.500 per orang.

“Memang itu ada insiden ke sana, tapi segera itu ditelusuri oleh pihak KPU. Kalau di daerah itu yang muncul kan di Sleman dan di daerah Banten. Itu memang nggak boleh sama sekali, kita nggak tolerir sama sekali,” ujar Komisioner KPU August Mellaz di Jakarta, Minggu (28/1/2024).

Mellaz menyebut bahwa KPU sedang menyelidiki kasus pemotongan anggaran konsumsi KPPS tersebut. Pengadaan barang dan jasa untuk konsumsi ini dilakukan melalui e-katalog.

“Kemudian kita sudah dapatkan kalau informasinya ya. Karena ini kan situasi yang anggarannya memang distribusinya ke satuan kerja di tingkat kabupaten/kota. Jadi menggunakan e-katalog kemudian dapat vendornya. Itu nanti pasti akan kita telusuri dan itu tidak bisa ditoleransi,” tambahnya.

Ketua KPU Sleman, Ahmad Baehaqi, sebelumnya telah menjelaskan mengenai keluhan petugas KPPS di Sleman mengenai konsumsi saat pelantikan. Awalnya, anggaran konsumsi yang diberikan adalah sebesar Rp15.000 per orang.

“Anggaran konsumsi per calon anggota KPPS dalam pelantikan adalah Rp15.000 setelah dipotong pajak, namun yang tersaji hanya sebesar Rp2.500,” jelas Baehaqi.

Baehaqi menuturkan bahwa penyediaan konsumsi dilakukan melalui vendor yang terdaftar dalam e-katalog. Namun, pada kenyataannya, vendor tersebut telah melakukan subkontrak tanpa sepengetahuan KPU Sleman.

“Pihak vendor beralasan, kalau tidak disubkan, tidak mampu melayani calon anggota KPPS yang terlantik sebanyak 24.199 orang. Sehingga, yang tersaji tidak pantas,” tambahnya.
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *